Sabtu, 29 Desember 2007

GO DOUBLE TEKNIK CEPAT & TERUJI JADI MILYARDER

GO DOUBLE TEKNIK CEPAT & TERUJI JADI MILYARDER
"Anything is POSSIBLE if You Really Want to"
"Yakini saja bahwa Anda bisa capai dan nikmati prosesnya, Anda akan belajar banyak dari latihan ini" demikian pesan guru saya yakni Bp. Wiwoho Guru NLP pertama saya sekitar 4.5 tahun lalu saat saya baru mulai menjajaki langkah menjadi Trainer atau Motivator. Dalam mindset saya, jika saya respect (baca: kagum) dengan seorang guru, maka akan saya kerjakan apa saja yang saya pelajari dari guru saya tanpa bertanya. Biarlah hasil yang akan berbicara. Sejak kecil saya selalu ingin menjadi murid kesayangan guru-guru saya. Sehingga saya selalu ingin membuktikan bahwa apa yang diajarkan oleh guru saya tidaklah sia-sia, bahkan sangatlah bermanfaat untuk diri saya dan orang banyak. Dan sekarang saya bagikan pengalaman tersebut di portal ini: www.PortalNLP.com

Bagaimana saya memahami sesuatu, jika belum saya lakukan dan buktikan, demikian prinsip saya. Dalam benak saya tidak ada kata gagal, yang ada hanyalah belajar. Kalau belajar, belajarlah dengan sungguh-sungguh. Saat itu juga saya ambil keputusan dalam hati untuk menerapkan teknik ini, toh nggak ada ruginya. Pasti untung malahan! Paling tidak bisa mencapai jumlah uang ratusan juta, jika belum berhasil mencapai milyarder he..he..

Esok harinya, saya langsung buka rekening baru khusus untuk menjalankan program ini, saat ditanya oleh Mbak Ani marketing BCA Johar Baru mengapa saya buka rekening baru padahal saya sudah ada beberapa rekening, saya menjawab saya sedang latihan menabung untuk menjadi milyarder. Rupanya dia mengamati dan dia bingung lihat pola tabungan saya yang unik yakni dimulai uang tabungan minimum Rp. 500.000,- sebagai syarat membuka rekening baru dan setoran awal Rp. 10.000,- saja yang hanya bisa dilakukan melalui transfer di mesin ATM. Dia berpesan: "Pak Krishna, uang administrasinya setiap bulan Rp. 5.000,- lho pak, apa nggak nanti uang bapak makin berkurang setiap bulannya kalo setorannya kecil-kecil" Saya hanya menjawab dengan senyuman saja...


Ide menabung untuk menjadi Milyarder ini sungguhlah sangat sederhana yakni menggandakan jumlah tabungan Anda di bulan berikutnya. Saya gunakan saja istilah yang sederhana yakni GO DOUBLE. Cara kerjanya sederhana, contoh: bulan ini Anda menabung yang ke 6 yakni Rp. 320.000,- maka akumulasi jumlah tabungan Anda adalah Rp. 630.000,- maka otak Anda akan berpikir demikian: "Jika aku bisa dan memang pernah mencapai jumlah tabungan Rp. 630.000,- maka akupun bisa mencapai jumlah Rp. 640.000,- karena hanya menambah Rp. 10.000,-" Maka Andapun akan berusaha mencapainya karena jumlah tersebut sangat memungkinkan untuk dicapai. Begitulah seterusnya terjadi demikian. Lihat contoh dibawah ini.

Bulan ke - Tabungan - Akumulasi Tabungan
1. Rp. 10.000,- Rp. 10.000,-

Saya memulai program ini dengan jumlah awal Rp. 10.000,- Anda bisa memulai dengan jumlah uang berapapun sesuai dengan keyakinan Anda. Lalu saya lanjutkan pada bulan berikutnya dengan menambah jumlah tabungan saya dua kali lipat dari sebelumnya yakni sbb:

2. Rp. 20.000,- Rp. 30.000,-
3. Rp. 40.000,- Rp. 70.000,-

Nah, saat-saat awal ini sungguh kesabaran kita diuji untuk menunggu bulan berikutnya karena kita merasa sangat mudah sekali mencapai jumlah tabungan ini. Banyak teman seangkatan saya atau teman-teman lain yang ikutan bersama-sama menjalankan program ini bertanya, boleh nggak kita langsung ke langkah 9 atau 10, bahkan langsung ke 12 misalnya. "Toh, saat ini uang tabungan saya adalah Rp. 10 jutaan tuh", jadi saya mulai saja dari angka tersebut dan melanjutkannya. Saya hanya bilang: "Wah, saya juga nggak tahu. Saya hanya nurut saja pesan Pak Wiwoho untuk mulai dari jumlah awal yang memang sangat kecil dan melangkah perlahan-lahan terus merangkak dan naik keatas". Dan sayapun tetap setia untuk menabung sedikit demi sedikit, walau hati saya rasanya ingin cepat-cepat mencapai bulan berikutnya.

Sedikit demi sedikit, lama-lama jadi bukit.


4. Rp. 80.000,- Rp. 150.000,-
5. Rp. 160.000,- Rp. 310.000,-
6. Rp. 320.000,- Rp. 630.000,-

Sampai bulan ke 6 ini, jumlah real akumulasi tabungan saya lebih kecil dari jumlah diatas karena dipotong biaya administrasi bank setiap bulannya. Namun saya tetap sabar untuk mengikuti aturan permainan menjadi Milyader ini dengan menyetor jumlah yang telah ditetapkan pada tanggal yang sama setiap bulannya.

7. Rp. 640.000,- Rp. 1.270.000,-
8. Rp. 1.280.000,- Rp. 2.550.000,-
9. Rp. 2.560.000,- Rp. 5.110.000,-
10. Rp. 5.120.000,- Rp. 10.230.000,-

Permainan mulai seru, saya harus benar-benar mengetatkan uang pengeluaran saya agar setiap bulan dapat menyetor dengan baik jumlah uang yang telah saya sepakati. Pengalaman saya disini adalah makin hati-hatinya saya membelanjakan uang untuk hal-hal yang belum terlalu penting atau tidak penting dan tidak mendesak.

11. Rp. 10.240.000,- Rp. 20.470.000,-
12. Rp. 20.480.000,- Rp. 40.950.000,-

Nah, untuk mengumpulkan uang setoran tabungan sejumlah Rp. 20 jutaan, saya benar-benar memonitor jumlah uang saya setiap harinya. Saya mengatur dengan ketat uang masuk dan uang keluar, akhirnya saya berhasil mengumpulkan jumlah uang ini dan saya setorkan sejumlah yang telah direncanakan pada tanggal yang telah ditentukan yakni tanggal setoran yang sama dengan bulan sebelum ini.

Ilmu orang dulu sangat berguna: "Jangan lebih besar pasak dari pada tiang"

Namun untuk bulan selanjutnya? Oh..oh..mulai makin besar. Namun otak kita sangatlah mudah diajak kompromi he..he.. Otak saya berkata: "Jika saya sekarang mampu mengumpulkan uang sejumlah Rp. 40.950.000,- maka saya hanya perlu mengulanginya saja untuk mencapai jumlah tersebut dan ditambah Rp. 10.000,- Betul sekali, bukan?

13. Rp. 40.960.000,- Rp. 81.910.000,-
14. Rp. 81.920.000,- Rp. 163.910.000,-

Uh, setoran ke 14 ini saya perlu waktu 2 bulan untuk mengumpulkan jumlah tersebut. Namun, pengalaman berharga yang saya alami adalah meningkatnya rasa dalam diri saya bahwa jumlah uang tersebut sangat mungkin dicapai. Agak berbeda dengan teknik yang saya pelajari sebelumnya yakni teknik Self Hypnosis yang tidak pernah saya capai, walau jumlah angka yang ingin saya capai sudah saya tanamkan atau internalisasi kedalam pikiran bawah sadar saya (subconcious). Teknik NLP GO DOUBLE ini lebih pas untuk saya karena selain meningkatkan jumlah uang yang terkumpul secara bertahap, juga sekaligus meningkatkan rasa dalam diri saya bahwa menjadi milyarder adalah mungkin sekali mencapainya.

15. Rp. 163.840.000,- Rp. 327.670.000,-

He..he.. setoran ke 15 ini akhirnya tercapai juga, walau mengumpulkan uangnya perlu 3 bulanan. Agak ngos-ngosan tapi rasa seru dan rasa gelora ingin mewujudkan jumlah Rp. 1 Milyar sangatlah dan makin kuat saja, sehingga dorongan rasa inilah yang akhirnya membuat jumlah tersebut tercapai.

16. Rp. 327.680.000,- Rp. 655.350.000,-

Nah, semakin besar jumlah uang yang ingin saya kumpulkan membuat saya semakin kreatif dalam mengumpulkan uang. Ada saja ide yang muncul untuk mengumpulkan uang. Saya sangat berterima kasih pada Pak Wiwoho karena ide menabung menjadi Milyader ini membuat saya menjadi sangat kreatif. Uang yang saya kumpulkan tidak hanya dari penghasilan sebagai pembicara atau trainer. Oh ya, setoran ke 16 ini saya kumpulkan dalam waktu kurang lebih 4 bulan, ya cukup lama dan stres he..he.

17. Rp. 655.360.000,- Rp. 1.310.710.000,-

Anda pasti bisa rasakan gelora dalam diri saya saat selangkah lagi menjadi Milyarder, luar biasa besarnya gelora tersebut. Sungguh tidak ada kata menyerah untuk mencapainya. Buat saya, yang paling penting adalah membuktikan bahwa cara atau metode ini benar dan akhirnya bisa berguna untuk orang banyak. Saya semakin seru mengumpulkan uang, benar-benar saya menjadi Magnet Uang. Apapun yang saya kerjakan akan jadi uang dan saya kumpulkan ke pundi-pundi khusus agar benar-benar mencapai jumlah Rp. 655.360.000,-

Saya tidaklah tertarik untuk menjadi kaya raya, karena hidup saya sangat sederhana. Sampai saat inipun baju yang saya miliki hanya 7 lembar, kalau saya dapat atau beli baju baru maka baju yang ada akan saya berikan kepada orang lain. Namun, gelora dalam diri saya untuk mencapai dan membuktikan cara atau metode ini yang sungguh sangat kuat. Saya ingin menginspirasi orang banyak bahwa berhemat, hidup prihatin lalu menabung adalah kunci menjadi kaya batin dan lahir.

Dengan segala upaya kreatif dan positip, akhirnya setoran ke 17 inipun tercapai dalam waktu sekitar 5-6 bulan. Jadi total waktu saya mencapai jumlah tabungan Rp. 1 milyar sekitar 2 tahun lebih, lebih lama dari program awal yakni 18 bulan. Namun, waktu bukanlah ukuran yang penting. Yang terpenting adalah RASA dalam diri saya bahwa hal ini mungkin sekali untuk diwujudkan. Anything is POSSIBLE if you really want to.

Rasa vibrasi positip dalam diri terus meningkat, maka gelora usaha untuk berkaryapun meningkat. Saat karya meningkat, maka hasilpun akan mengikuti. Begitu selanjutnya dan siklus ini akan semakin besar dan semakin besar. Lalu, siap untuk langkah selanjutnya yakni ke 18.

18. Rp. 1.310.720.000,- Rp. 2.621.430.000,-

Bagaimana hasilnya? Anda haruslah mencobanya dan rasakan sendiri, sungguh luar biasa seru deh!

Begitulah pengalaman saya dalam menerapkan apa yang Pak Wiwoho ajarkan kepada kami para muidnya yakni cara cepat yang sudah teruji untuk menjadi Milyarder. Sederhana, cepat dan teruji. Thanks Pak Wiwoho!

Mindset kaya raya buat saya adalah "The more money I have, the more money I have to give"

Penutup, tetaplah ingat pesan orang tua kita jaman dulu:
"Jangan belanjakan uang yang belum berada di tangan"
"Jangan belanjakan uang yang bisa ditabung"
"Jangan tabung uang yang harus dibelanjakan"

Krishnamurti

NB:
Workshop GO DOUBLE ini akan saya sharing-kan keliling Indonesia saat saya ada jadual pelatihan di kota-kota Anda, mohon kirimkan data Anda (Nama & Kota) via email ke: krishnamurti@indo.net.id atau SMS ke 0816 1815 333 jika Anda berminat hadir di workshop NLP ini dan saya akan inform ke Anda jika kelas tersebut jadi diadakan di kota dimana Anda berdomisili.

Misi kami akan membuat Kelompok Menabung yang terus saling monitor, membantu dan menyemangati satu sama lain di seluruh Indonesia dengan menggunakan metode NLP yang sudah teruji ini, agar paling tidak kita bisa berkontribusi positip pada bangsa kita dengan berbuat sesuatu yang berguna untuk sekitar kita.

Menjadi Milyarder adalah hal yang pasti, jika kita memiliki keyakinan yang selaras dengan hukum Alam bahwa BERBAGI adalah kuncinya, artikel ini terkait dengan artikel berikutnya yakni: TIP PRAKTIS NLP #14: BERBAGI "KUNCI PASTI MENINGKATKAN MOTIVASI KAYA RAYA" dan jalankan beriringan agar selaras dengan misi hidup Anda.
KUNCI PASTI MENINGKATKAN MOTIVASI KAYA RAYA
(Tulisan ini sebagai pendukung dan pelengkap artikel "Tip Praktis NLP #13" agar program "GO DOUBLE" yakni "Teknik Cepat & Teruji Jadi MILYARDER" sangatlah mungkin untuk dilaksanakan dan memang dapat menjadi kenyataan)
Menjadi kaya raya tidaklah berdosa, bahkan dapat membuat dan menjaga api motivasi semangat hidup tetap dan terus membara. Yang penting kita tidak terikat dengan kekayaan duniawi tersebut dan memiliki tujuan bahwa kekayaan tersebut dapat berguna untuk orang banyak karena uang hanyalah alat atau sarana saja.

Berita baiknya adalah ternyata menjadi Kaya Raya bisa dipelajari dan bisa dicapai oleh siapa saja. Kita hanya perlu memahami bagaimana kerja hukum alam semesta yang berlimpah ini dan tentu saja menjalankannya dengan tulus dan ikhlas.

Namun, sebelum Anda membaca tulisan ini, mohon dicatat hal berikut:
1. Tulisan ini adalah cara pandang dan pengalaman saya pribadi yang belum tentu pas untuk Anda lho ya.
2. Bacanya nyantai aje, gak usah keburu-buru & jangan terlalu serius dong!
3. Baik juga baca sambil refleksi diri dan ambil "Klik" untuk melakukannya.
4. Juga baik saat baca, anggap aja sedang ngobrol dengan diri sendiri
5. Paling baik baca tulisan ini sambil ngopi pahit atau nge-teh pahit ya.

KUNCI MENINGKATKAN MOTIVASI KAYA RAYA

KUNCI MENINGKATKAN MOTIVASI KAYA RAYA


(Tulisan ini sebagai pendukung dan pelengkap artikel "Tip Praktis NLP #13" agar program "GO DOUBLE" yakni "Teknik Cepat & Teruji Jadi MILYARDER" sangatlah mungkin untuk dilaksanakan dan memang dapat menjadi kenyataan)
Menjadi kaya raya tidaklah berdosa, bahkan dapat membuat dan menjaga api motivasi semangat hidup tetap dan terus membara. Yang penting kita tidak terikat dengan kekayaan duniawi tersebut dan memiliki tujuan bahwa kekayaan tersebut dapat berguna untuk orang banyak karena uang hanyalah alat atau sarana saja.

Berita baiknya adalah ternyata menjadi Kaya Raya bisa dipelajari dan bisa dicapai oleh siapa saja. Kita hanya perlu memahami bagaimana kerja hukum alam semesta yang berlimpah ini dan tentu saja menjalankannya dengan tulus dan ikhlas.

Namun, sebelum Anda membaca tulisan ini, mohon dicatat hal berikut:
1. Tulisan ini adalah cara pandang dan pengalaman saya pribadi yang belum tentu pas untuk Anda lho ya.
2. Bacanya nyantai aje, gak usah keburu-buru & jangan terlalu serius dong!
3. Baik juga baca sambil refleksi diri dan ambil "Klik" untuk melakukannya.
4. Juga baik saat baca, anggap aja sedang ngobrol dengan diri sendiri
5. Paling baik baca tulisan ini sambil ngopi pahit atau nge-teh pahit ya.

KUNCI PERTAMA: "THE MORE YOU GIVE, THE MORE YOU GET"
Uang adalah energi. Semangat adalah energi. Bagaimana mendapatkan banyak energi? Kuncinya justru melepaskan (RELEASE, GIVE atau SHARE bukan Keep atau Take) energi terbaik dalam diri kita untuk Alam Semesta agar energi yang lebih bersih (CHANGE), energi yang lebih baik (LEARN) dan energi yang lebih besar (GROW) masuk dan menyatu ke dalam diri kita, sehingga hidup kita akan selaras dengan hukum alam (Universal Law) yang berlaku untuk semua makhluk yang ada di planet bumi ini.

Setelah menjadi siklus kegiatan Change-Learn-Grow ini pas dan selaras (baca: nyaman) dengan diri kita, maka teruslah lakukan kegiatan ini agar perputaran energi ini makin membesar, membesar dan membesar dalam diri kita sampai kita tidak bisa menghentikannya. Maka hasil (result) akan secara otomatis berbuah sendiri. Namun, jangan kaget kalau buahnya akan sangat ranum dan lebat.

Dalam bahasa Spiritual (katanya lho) kegiatan ini diartikan sebagai kegiatan berbagi untuk sesama manusia demi kehidupan itu sendiri. Artinya memberi dengan tulus ikhlas tanpa pamrih apapun. Baik sekali bila tangan kiri memberi, tangan kanan tidak mengetahuinya.

Memberi tanpa menyebut nama kita.
Memberi tanpa memberi tahu siapa kita.
Memberi ya memberi saja tanpa berpikir.

Baiklah, agar lebih "seru" kita beri nama kegiatan bagaimana "Menjaga Api Motivasi Semangat Hidup tetap dan terus Membara" ini sebagai kegiatan Berbagi Kehidupan. Dan, sebelum kita berbagi kehidupan baik sekali kita mengerti dulu apa kehidupan itu dengan cara belajar dari kehidupan.

Kalimat motivasi latihan ini:
"The More You Give, The More You Get"
"Semakin Banyak Anda Memberi, Semakin Banyak Anda Menerima"
"Memberi lebih Indah dari pada Meminta"

KUNCI KEDUA: "BELAJARLAH DARI KEHIDUPAN"

Mentransfer uang untuk amal, misal: harus 10% ke lembaga keagamaan (bukan
agama lho ya, tapi lembaga atau perorangan) adalah pekerjaan mudah dan sepele. Bawa kartu ATM, masukkan kartu tsb ke mesin ATM lalu tekan nomor rekening lembaga tsb, transfer uangpun selesai deh. "Mau dipakai untuk benar atau tidak, ya dosanya si pengurus. Yang penting niat gua adalah nyumbang" begitu cara pandang umum orang yang punya niat baik tersebut dan memang kita orang moderen diprogram seperti ini.

Namun, menjadikan uang amal 10% tsb menjadi 10, 100 atau 1.000 nasi bungkus dan kita sendirilah yang menyerahkannya ke saudara kita yang membutuhkannya, bukanlah pekerjaan mudah dan sungguh memerlukan kekuatan tekad hati yang tulus (uh. baca ide ini aja udah berat ya? Apalagi menjalankannya he..he..). Karena memerlukan kekuatan otot fisik kaki untuk berjalan dari pintu hati ke pintu hati lainnya.

Namun, sayang sekali umumnya kita lebih memilih cara beramal praktis seperti ini. Cara "Amal Instant 10%" persis seperti menggaji orang lain untuk melakukan pekerjaan amal suci kita. Sehingga mindset kita seperti "Berdagang Kasih" dalam benak kita muncul pemikiran bahwa dengan besarnya sumbangan uang amal ini hidupku pasti damai dan tenang (pesan lainnya: "aku akan dihormati atau dipandang"). Mengapa?

"Kan, gua udah nyumbang Rp. 100 juta untuk kegiatan Amal tsb? Lebih besar dari si Entong yang hanya nyumbang 2 nasi bungkus. Tentu Berkat gua lebih besar dong!"

Berkat yang dihitung oleh mereka yang memiliki paham ini adalah berkat rumah mewah, mobil mewah dan segala sesuatu yang wah! Sesuatu yang kelihatan secara "nyata".

(Kasihan juga ya untuk mereka yang matanya buta, hidupnya gak ada berkat karena gak ada yang bisa dilihat he..he.. Tuhan gak adil dong dengan yang buta. Ah, pasti ada misteri bahagia lainnya. Tuhan maha adil kok)

Kalo Tuhan boleh bercanda dalam bahasa gaul, pasti (baca: mungkin) Dia akan bilang: "He..he.. kasihan deh elo! Kagak ngarti kalo bahagia tuh mudah dan sederhana banget, tauk! Amal itu ukurannya Cinta / Kasih atau Hati bukan Kalkulasi he..he.."

Catatan Penting!
Tidak ada yang salah dalam Amal Instant 10% dan Amal 2 Nasi Bungkus ini. Yang berbeda adalah pelajaran yang kita dapatkan dalam kehidupan ini. Dalam Amal Instant 10% kita tidak terlalu banyak belajar tentang kehidupan ini, namun Amal 2 Nasi Bungkus ini jika kita lakukan setiap hari, maka dalam 1 bulan saja kita sudah belajar sebanyak 60 pelajaran kehidupan. Pelajaran Cinta Kasih. Itulah dasar berpijak "Menjaga Api Motivasi Semangat Hidup Tetap Membara"

Kalimat Motivasi latihan ini:
"Jika kita setia pada hal-hal kecil, maka kita akan dipercaya akan hal-hal besar"
"Kadang Kita Selamat. Kadang Kita Tenggelam. Jika Kita Selamat, Kita Mempunyai Tugas Besar untuk Menolong Orang Lain" demikian Jusuf Islam, penyanyi "Morning Has Broken"

KUNCI KETIGA: "MELEPASKAN KELEKATAN"

Jebakan duniawi adalah kenikmatan indrawi. Kenikmatan indrawi adalah kenikmatan dasar makhluk hidup mamalia, jadi kenikmatan terendah manusia. Kenikmatan yang hanya sebatas kenikmatan alat indra manusia dan bisa berbentuk apapun.

Jika kita tidak memiliki kesadaran, maka akan mudah kita terikat pada kenikmatan indrawi ini. Sekali terikat, bisa terus terikat makin kuat. Untuk itu kita perlu memiliki kesadaran tinggi yang tidak terikat oleh kenikmatan indrawi. Dan, perlu terus menjaga kesadaran tinggi ini agar kiat terus bertumbuh menjulang dengan terus melepaskan keterikatan atau kelekatan.

Kunci melepaskan kelekatan adalah mendefinisi ulang arti kata "Kepemilikan". Apa itu milik aku? Pada saat kita mengatakan ini adalah milikku, maka saat itu juga aku terikat pada sesuatu (bisa benda, bisa rasa) yang aku sebut milikku itu.

Semakin kita melekat pada sesuatu, maka semakin pula kita tercekat atau terikat pada sesuatu tersebut. Walau sebenarnya ikatan tsb hanyalah bersifat emosi saja.

Sehingga jika kita tercekat akan sesuatu, mudah sekali emosi kita meledak. Contoh: banyak sekali orang menjadi marah saat mobil mewahnya diserempet dan tergores. Sebenarnya yang tergores bukanlah mobilnya, tapi hatinya. Rasa dalam hatinya, rasa yang dikuasi rasa kepemilikan tadi. Kalo kita melihat bahwa mobil tadi hanya besi, ya kitapun mudah sekali memaafkan dan menyelesaikan masalah serempetan tsb.

Donor darah boleh menjadi kegiatan yang sederhana dalam latihan melepaskan kelekatan. Memberikan apa yang Anda miliki tanpa pamrih. Memberikan kehidupan Anda untuk kehidupan orang lain, sungguh sangat mulia.

Kalimat Motivasi latihan ini:
"Hiduplah Sukses Menurut Penilaian Allah, bukan Penilaian Manusia"
"Hidup Sukses adalah Hidup Kaya Raya Berlimpah Makna"

LATIHAN: BERBAGI DAN MELEPASKAN KELEKATAN UNTUK BELAJAR DARI KEHIDUPAN

Berikut beberapa ide untuk kegiatan ini:

1. Pilih pakaian terbaik Anda atau pakaian Favorit Anda (boleh juga benda lain), lalu berikan kepada orang yang tidak Anda kenal dan sedang membutuhkan pakaian. Saya mempunyai kebiasaan untuk hanya memiliki pakaian sejumlah 7 buah saja. Jika saya mendapat atau membeli pakaian baru, maka pakaian lama saya berikan ke orang lain.

2. Membeli sesuatu pada pedagang yang berekonomi lemah dengan harga biasa, namun berikan 1 lembar angpau yang berisikan uang seharga benda yang kita beli dan ini bukan tip, tapi uang Kasih yang mungkin bisa membantu ekonomi keluarga tsb. Salah satu kebiasaan saya adalah menyisihkan sebagian dari hasil Trainer Fee menjadi 10 angpau atau lebih tergantung "feeling" saya saja saat itu.

3. Membuat beberapa Paket Manis (misal: 1 paket kantong yang berisikan: 1 kg gula pasir, 1 kaleng susu kental manis, 3 bungkus supermi atau benda lainnya yang manis) lalu bagikan kepada orang yang Anda rasa membutuhkannya. Sambil latihan peka dan peduli terhadap kebutuhan atau kehidupan orang lain.

4. Melepaskan binatang yang ditangkap manusia kembali ke alamnya. Misal: sisihkan uang Anda untuk membeli: Burung, Belut, Ikan, Kodok atau binatang apapun yang masih hidup, sebanyak yang Anda mampu lakukan. Lalu, lepaskan binatang tsb kembali ke alam, misalnya burung ke udara. Sedangkan belut & ikan ke sungai atau danau dan kodok ke sawah atau pinggiran sungai. Saat melepasakan binatang tsb, coba katakan: bebaslah kamu ke alam semesta ini karena memang kamu milik Dia sang empunya. Jangan kaget bila ketemu ada binatang yang tidak mau pergi menjauh, seperti berterima kasih pada Anda. Takut ya, he..he..he..

5. Jual HP Anda dan uangnya bisa Anda lakukan sbb: Masukkan ke amplop angpau, misal: Rp. 50.000,- di setiap amplopnya lalu bagikan ke orang (baiknya yang tidak Anda kenal) yang menurut Anda saat itu dia sedang sangat membutuhkan uang. Belikan nasi bungkus sebanyak yang bisa Anda belikan dari hasil penjualan HP Anda, lalu bagikan dengan ikhlas kepada orang yang menurut Anda sedang kelaparan saat itu.

Masih banyak contoh lainnya, silahkan Anda lakukan dan pilih sendiri yang sesuai dan selaras dengan misi hidup Anda.

Demikian tulisan sederhana ini sebagai rasa ingin berbagi bagaimana saya menjaga Api Motivasi Semangat Hidup saya agar tetap dan terus Membara. Dan, hidup ini sederhana sekali, ya kan? Maap'in ye, kalo ade salah-salah kate!

"Sungguh Indah jika Allah masih Memberikan Kita Kesempatan untuk Berbagi"
Krishnamurti - Mindset Motivator

Catatan:
1. Kalo tulisan ini berguna dan bisa dipetik hikmahnya, syukurlah. dan silahkan di-copy atau diperbanyak agar bisa berguna juga untuk orang lain (NO Copy Right, It's Your Right to Copy My Idea. Ya, hidup ini sederhana sekali)

2. Setelah Anda menjalankan kegiatan berbagi ini, mohon sharing-kan pengalaman Anda ke email: krishnamurti@indo.net.id untuk saya masukkan dalam buku yang sedang saya tulis yakni berupa buku dari kumpulan artikel-artikel "Tip Praktis NLP" racikan Krishnamurti.

WHO AM I? "KEKUATAN MOTIVASI DARI DALAM DIRI"

WHO AM I? "KEKUATAN MOTIVASI DARI DALAM DIRI"

Mengapa, mengapa & mengapa?
Jutaan orang baca buku Rich Dad, Poor Dad. Jutaan orang baca buku The Secret. Jutaan orang belajar NLP. Mengapa tetap saja. Ya, tetap saja. Tetap saja sedikit sekali, ya sedikit sekali. Sedikit sekali orang yang berhasil. Berhasil dalam hidupnya. Berhasil mencapai impiannya. Mengapa, mengapa & mengapa?
Anda tahu jawabannya? Mudah! Jawabannya: "Tauk ah Gelap!"
Seorang teman mengamati Nasrudin yang sedang sibuk mencari sesuatu di perkarangan rumahnya. Si teman bertanya: "Apa yang sedang kau cari Nasrudin?". "Sejak pagi, aku sedang mencari jarumku yang hilang? Bantuin dong!" jawab Nasrudin dengan suara mulai frustasi dengan badan terus menunduk berusaha mencari jarum. Temannyapun ikut membantu mencari karena solideritas teman ngopi. Setelah 1 jam ikut membantu mencarikan jarum yang hilang tersebut, temannya mulai penasaran dan bertanya lagi: "Hai Nasrudin! Jarum kamu hilang dimana?" Nasrudin juga makin frustasi dan dengan nada agak membentak menjawab: "Hilangnya di dalam rumah!!!". Si teman agak kaget dan marah: "Mengapa kau cari di luar rumah?!!!". Nasrudinpun ikut kesal dan menjawab ketus: "Di luar rumah terang. Di dalam rumah GELAP TAUK!!!"
Ya, itulah jawaban pertanyaan tadi "Mengapa, mengapa & mengapa?" Tidak ada yang salah sih, namun jika kita tidak tahu kita ada dimana, maka kita bisa tersesat dan terjebak bukan? Terjebak dalam suatu kondisi atau suatu situasi yang kita juga tidak tahu apa. Tersesat karena kita tidak punya peta, bahkan banyak dari kita tidak tahu mau kemana. Sungguh sangat membuang waktu bukan?
Sering kali kita terjebak di sebuah tempat yang sepertinya terang padahal itu bukanlah tempat yang kita cari. Sebenarnya jika kita tahu mau kemana, walau kita berada di hutanpun, tidaklah mungkin kita tersesat. Karena hutan tidak pernah berubah. Posisi sebuah pohon yang mungkin sudah berumur puluhan tahun, selalu di posisi yang sama, tidak mungkin sebuah pohon berpindah-pindah tempat. Kecuali pohon Natal he..he.. Nah, Nasrudin hanya bingung dan mungkin mulai panik, sehingga dia mencari di tempat yang mungkin kurang tempat.
Banyak sekali orang seperti Nasrudin, bukan? Sayapun pernah berada di posisi Nasrudin. Beruntung dalam hidup saya sejak kecil selalu bertemu dengan para pembimbing, hampir dalam segala hal, khususnya Pembimbing Rohani. Sehingga tidak banyak saya menghabiskan waktu dalam perjalanan hidup ini, menuju pulang ke Sang Khalik.
Lalu, bagaimana dong keluar dari hutan kebingungan tadi?
Oke, sekarang kita mulai main-main yok. (Baca kalimat berikut dalam hati dan baca dalam tempo yang lambaaat saja...) "Bayaaangkaaan dan rasaaakaaan... Sekarang tiba-tiba Anda terperosok dan berada dalam ruangan yang gelaaap..." Diam sejenak, amati respon Anda? Pejamkan mata Anda 10-20 detik. Apa pilihan respon Anda?
Respon yang umum terjadi adalah Panik, bukan?
Kaget akan memompa jantung kita bekerja sangat cepat, makin lama makin cepat dan kitapun akan panik, bukan? Nah, panik bisa membuat kita berteriak keras minta tolong, ketakutan, menangis, lari kesana kemari atau mungkin lemas pingsan. Pokoknya kacau deh. Karena kacau, maka hasilnyapun akan kacau, bukan?
Seorang teman lama dari Semarang pernah minta masukan dan bimbingan saya untuk meng-coaching dia agar bisa berhasil menjadi pembicara atau trainer. Saya bertanya pada dia: "Kamu sudah belajar pada siapa saja?" Dia menjawab bahwa dia belajar dari sangat banyak orang yang dia anggap sukses atau guru. Saya hanya tersenyum dalam hati, saya sudah tahu pasti bahwa dia akan sulit mencapai sukses karena dia sibuk mencari jarumnya di perkarangan, padahal hilangnya di dalam rumah. Sampai 3 tahun kemudian, dia tetap saja berjalan dalam lingkaran yang berputar-putar yang tidak mungkin bergerak maju karena akan kembali ke titik semula, bukan? Namun, karena teman saya ini selalu mencari pembenaran, tentu sangatlah sulit bagi dia untuk keluar dari lingkaran itu. Dia terjebak dalam "balon bening" ciptaanya sendiri dan karena bening dia tidak melihatnya dan dia tidak tahu dia terjebak.
Pernahkah Anda bertanya dalam hati: "Bagaimana saya bisa fokus kalau saya memiliki banyak Kiblat?" Bukankah yang namanya Kiblat haruslah SATU. Cara atau Metode ke arah KIBLAT boleh saja berbeda-beda. Namun KIBLAT tetaplah SATU.
Mungkinkah kita menyarikan rumus sukses dari berbagai Guru kelas dunia menjadi satu rumus sukses? Padahal Guru kelas dunia itupun hanya punya satu Guru? Apakah kita lebih hebat dari Guru kelas dunia tersebut dengan menyarikan ajaran mereka menjadi satu rumus saja? Hati-hati, mungkin kita akan terjebak di hutan yang lebih lebat lagi...
Untuk menjadi berhasil sesungguhnya sangat sederhana, kita hanya perlu punya satu Guru, satu Kiblat saja. Guru itu adalah di dalam diri kita. Ya, dalam di dalam rumah kita, bukan di perkarangan walaupun terang, namun di dalam hati yang mungkin saja gelap. Gelap karena jarang kita kunjungi dan tidak pernah kita nyalakan pelita, bukan?
Jawaban dari pertanyaan "Mengapa, mengapa & mengapa?" ada di dalam diri kita sendiri. Ya, hanya kitalah yang bisa membukanya. Bukan orang lain. Karena kita adalah si pemilik kunci tersebut. Kita hanya perlu mengambil kunci itu. Nama kunci itu berupa pertanyaan: "Siapa diriku ini?" - "Who Am I?"
Yok, kita main-main lagi seperti kejeblos dalam gelap tadi. Kita mulai seperti pengalaman di atas tadi: "Bayaaangkaaan dan rasaaakaaan... Sekarang tiba-tiba Anda terperosok dan berada dalam ruangan yang gelaaap..." Lalu coba pengalaman berikut:
1. Tenangkan diri Anda, bernafaslah yang perlahan.
2. Masuk ke suasana Diam sampai terasa Hening.
3. Pejamkan mata dan terus berdiam.
4. Teruslah berdiam diri sampai terasa nyaman.
Maka akan muncullah ...... (silahkan jawab sendiri, Anda tahu kok jawabannya he..he..) Sangat indah, bukan?
Setelah itu, tanyakan dalam diri Anda; "Siapakah aku ini?"
Pertanyaan kedua: "Apa misi hidupku di dunia ini?"
Apa jawaban yang benar? Mana saya tahu karena itu misteri hidup Anda sendiri he..he.. Nanya melulu ah!
4 langkah di atas bukanlah cara yang baku, itu hanya cara si Krishna saja, jadi bisa pas untuk Anda bisa juga tidak. Untuk masuk ke dalam diri, gunakan saja cara yang telah Anda ketahui atau Anda yakini, misal untuk Anda yang Muslim gunakan saja Dzikir. Anda yang Hindhu atau Budha, gunakan Meditasi. Anda yang Katholik, gunakan doa reflektif Rosario (bukan doa memohon) dan bagi Anda yang Kristen Protestan gunakan saja Doa Syafa'at atau Doa Reflektif lainnya. Yang penting diri Anda harus dalam kondisi hening sebelum mulai.
Jika kunci sukses sudah Anda temukan dalam diri Anda, maka tidak ada satu orangpun yang bisa menghalangi jalan Anda untuk mencapai sukses. Andapun tidak mungkin tersesat lagi, karena Anda sudah tahu tempat yang indah itu, bukan? Adanya di dalam diri. Kapanpun Anda perlu ke tempat indah itu, Anda hanya perlu berdiam diri. Itulah yang disebut Kekuatan Motivasi dari Dalam Diri. Inside-Out Motivation. Sang maha indah, sang Unconscious, sang Qalbu, sang Hati Nurani yang berbudi Pekerti.
Teruslah luangkan waktu untuk berhening diri. Masuk dan ber-dialog-lah ke dalam diri sampai terdengar dengan mesra jawaban "Siapakah aku ini?" dan "Apa misi hidupku di dunia ini?". Semuanya tersimpan dengan rapi didalam diri. Sebuah Buku Kehidupan. Buku Kehidupan Anda sendiri. Tidak dijual dimanapun. Jauh-jauh lebih hebat dari buku Rich Dad Poor Dad ataupun buku The Secret. Karena tidak ada yang "Secret". Anda tinggal mengambil dan membukanya sendiri Buku Kehidupan Anda tersebut. Temukan jawabannya di halaman terakhir. Yang diperlukan hanya kejujuran hati saja. Ah, sungguh suatu pengalaman batin yang susah dilukiskan dengan kata-kata yang sangat terbatas ini. Anda harus mengalaminya sendiri...
Pikiran manusia memang luar biasa, dahsyat, sungguh tanpa batas. Apalagi ditambah bumbu Perasaan, makin hebatlah si pikiran manusia. Namun, salah bumbu salah rasa, walau sangat gurih namun sering kali kita terjebak rasa. Rasa sombong sebagai manusia. Hatilah yang bisa menetralkan rasa. Hati laksana air gunung yang sangat sejuk dan tanpa rasa. Tanpa hati, kita bisa kebablasan dalam angkuhnya pembenaran.
Menyelaraskan Pikiran, Perasaan dan Hati adalah PUZZLE kita sebagai manusia. Ada yang bisa menemukan dan menyusun potongan-potongannya menjadi sebuah gambar kehidupan yang indah, lalu melompat gembira. Namun, banyak sekali orang yang tidak pernah menemukan potongan-potongan PUZZLE-nya sampai dia masuk di liang lahat. Sungguh kasihan, karena selama ini sibuk mencari jarum di perkarangan walau hilangnya di dalam rumah. Maaf, maaf dan maaf ya...
Sungguh Allah maha bijaksana, bukan? Menyimpan Permata terindah justru di dalam hati kita, bukan di dalam lautan.
Krishnamurti, Motivator NPL

Rabu, 26 Desember 2007

Bagaimana agar Tidak Gagal

Bagaimana agar Tidak Gagal


Kecerdasan sudah di tangan. Kematangan emosi juga sudah dibangun. Lalu mengapa kita masih juga belum bisa meraih tingkat sukses yang kita inginkan dalam hidup ini? Bagaimana agar kita tidak gagal, dan sebaliknya bisa meraih sukses yang kita inginkan? Ingin tahu jawabannya? Simak yang berikut.

MENGAPA GAGAL?

Charles Roxburgh dalam artikelnya ”Hidden Flaws in Strategy” yang muncul di McKinsey Quarterly, edisi nomor 2 tahun 2003 mengungkapkan berbagai alasan mengapa seorang pelaku bisnis yang berpikir rasional, bersikap optimis, memiliki pengalaman, dan kemapanan bisa saja mengalami kegagalan atau membuat kesalahan.

Berpikir Rasional? Dalam bisnis, sebisa mungkin para pelaku bisnis yang saling bersaing tidak mengadakan hubungan kerja sama. Risiko bekerja sama dengan pesaing adalah ditipu atau dikhianati. Dalam sebuah persaingan bisnis juga harus ada yang menang dan harus ada yang kalah. Dan tentu saja, kita harus berusaha menjadi pihak yang menang, karena pemenang akan mendapatkan segalanya. Apa benar demikian?

Secara rasional, memang begitulah yang harus terjadi. Namun, ternyata banyak hal yang bisa lebih baik diraih, yang jika dipikirkan secara rasional sepertinya tidak mungkin bisa terjadi. Banyak strategi inovatif yang bisa memberikan hasil yang berlipat kali lebih besar jika dibandingkan strategi yang hanya didasarkan pada rasionalitas semata. Misalnya: Dalam kasus ATM Link, para pesaing bisnis bisa saling berkolaborasi—beberapa bank berkolaborasi untuk membangun jaringan ATM yang bisa digunakan oleh nasabah dari setiap anggota bank yang bekerja sama tersebut. Hasilnya: tiap bank mendapat nilai tambah untuk memperkuat bisnis masing-masing.

Kondisi yang ”tidak rasional” ini bisa memberikan kemenangan untuk pihak-pihak yang saling berkolaborasi (semua pihak menang). Lalu, apakah berpikir rasional itu tidak diperlukan lagi? Berpikir secara rasional tetap diperlukan. Namun, pelaku bisnis perlu juga memperkaya cara berpikir rasional tersebut dengan cara berpikir inovatif untuk menggali cara-cara baru yang dapat melipatgandakan hasil yang diperoleh.

Bersikap Optimistis? Sikap optimistis memang merupakan modal yang penting untuk tetap eksis di dunia bisnis. Namun, jika tidak diterapkan dengan tepat, sikap ini ternyata bisa juga memicu kegagalan. Optimisme yang berlebihan akan menghasilkan kualitas pengambilan keputusan buruk, dan tingkat akurasi dalam pembuatan perkiraan-perkiraan perolehan keuntungan yang realisasinya jauh dari apa yang tertera dalam rencana.
Optimisme yang berlebihan sering kali menyebabkan pelaku bisnis menyusun perkiraan-perkiraan yang terlalu positif, tanpa memperhitungkan kendala, kerugian, tantangan yang mungkin menghadang. Akibatnya, jika ternyata kendala menjelang, para pelaku bisnis yang terlalu optimistis tersebut menjadi tidak siap, dan cenderung melakukan kesalahan dalam pengambilan keputusan di bawah tekanan atau kepanikan.

Charles Roxbourgh mengusulkan tiga cara untuk menghindari kegagalan akibat optimisme yang berlebihan. Cara pertama adalah menyusun beberapa skenario yang mungkin terjadi, misalnya: skenario optimistis, skenario untuk kondisi normal dan pesimistis. Tiap skenario perlu dilengkapi dengan beberapa alternatif tindakan. Cara kedua adalah mengurangi tingkat optimisme dari skenario positif sebanyak 20 sampai 25 persen. Cara ketiga adalah memberi bumper fleksibilitas bagi tiap keputusan optimistis yang diambil (yaitu, dengan memberikan batas atas dan batas bawah), dan mempertimbangkan alternatif yang lebih banyak.

Orientasi pada Keuntungan?
Bisnis hendaknya berorientasi pada keuntungan. Ini merupakan pemikiran yang wajar saja. Jadi, para pelaku bisnis akan berusaha untuk meraih ”keuntungan” besar. Misalnya saja sebuah perusahaan otomotif sudah menginvestasikan dana sebesar 10 miliar rupiah untuk meluncurkan jenis mobil baru di beberapa daerah yang diperkirakan sebagai pasar unggulan.

Jika ternyata terjadi kekeliruan dalam estimasi target penjualan, perusahaan otomotoif tersebut, dengan berpikir harus mencari keuntungan, akan cenderung menyuntikkan dana tambahan 1 miliar dari pada harus melakukan ”write off” bagi proyek 10 miliar yang sedang berjalan. Padahal, jika perusahaan melakukan ”write off” proyek 10 miliar tersebut, perusahaan bisa menghemat 2 miliar, karena proyek 10 miliar tersebut ternyata tidak memberikan dampak signifikan pada peningkatan daya saing, sehingga tidak perlu lagi tambahan investasi 2 miliar.
Apa yang dilakukan perusahaan tersebut untuk berusaha memastikan keuntungan, tidaklah salah jika ternyata tambahan 2 miliar yang akan disuntikkan memang bisa melipatgandakan jumlah unit mobil baru yang dijual. Tantangannya di sini adalah menilai proyek mana yang pantas untuk tetap diselesaikan dengan tambahan investasi, dan proyek mana yang sebaiknya dihentikan saja.

Untuk itu, pelaku bisnis perlu melakukan cost-benefit analysis yang mendalam terhadap tambahan investasi yang akan dilakukan. Cara lain yang bisa dilakukan untuk menghindari kesalahan seperti ini adalah menerapkan pendanaan yang terkendali, yaitu menentukan beberapa tolok ukur keunggulan sebelum mencapai target akhir total penjualan yang dirancanakan. Dana investasi tambahan hanya akan dikeluarkan jika perusahaan telah menunjukkan arah kemajuan yang signifikan dalam penjualan.

Kemapanan di Segala Bidang. Para pelaku bisnis yang telah puluhan tahun menikmati kemapanan dalam bidang usaha yang ditekuni seringkali terlena dalam kemapanan mereka tersebut. Mereka sulit atau bahkan enggan berubah untuk menyesuaikan diri atau bahkan yang lebih proaktif lagi, yaitu mendahului perubahan zaman dengan menciptakan tren perubahan. Mereka lebih memilih untuk mempertahankan gaya ataupun strategi bisnis mereka yang selama ini telah membawa mereka pada posisi mapan dalam bisnis. Jadi, jika dihadapkan pada pilihan ”berubah”, misalnya dengan memanfaatkan strategi bisnis baru, teknologi baru, ataupun memperbaiki produk mereka dengan menambah fitur baru, mereka sering menolak.

Perubahan sepertinya merupakan momok yang harus dihindari dengan cara apa pun. Misalnya dunia ”corporate training” yang sudah mapan dengan menggunakan pembelajaran di kelas. Banyak perusahaan yang masih sulit untuk mengintegrasi e-learning, yang merupakan gaya belajar baru yang mengakomodasi kecepatan perubahan lingkungan bisnis. Padahal dengan mengombinasi kedua gaya belajar ini, ada kemungkinan perusahaan bisa mendapat manfaat ganda, dari pada sekedar melakukan pelatihan tanpa menggunakan teknologi.

Ilustrasi di atas bukan dimaksudkan untuk menyanggah perlunya penerapan prinsip kemapanan dalam berbisnis, tapi memotivasi para pebisnis untuk mempertimbangkan secara obyektif strategi yang terbaik yang harus diambil. Untuk menghindari kesalahan yang mungkin timbul dari strategi mempertahankan kemampanan secara membabi buta.

Pengalaman. Bagi banyak orang, pengalaman merupakan guru yang baik. Misalnya, jika sampai kuartal terakhir tahun lalu sebuah perusahaan memperoleh keuntungan bersih 1 miliar, tentunya tahun ini, wajar saja jika pemimpin perusahaan tersebut menetapkan target keuntungan yang lebih besar (di atas 1 miliar). Jika tahun lalu perusahaan berhasil mencapai pertumbuhan 3%, belajar dari pengalaman, tidak aneh jika pimpinan perusahaan menargetkan tingkat pertumbuhan yang minimum sama, atau bahkan di atas 3% per tahun.
Sejarah ataupun pengalaman adalah guru yang terbaik, demikian kata pepatah. Namun, di dunia bisnis yang penuh dengan perubahan cepat dan mengagetkan, belajar dari prestasi satu atau dua tahun ke belakang untuk merumuskan strategi beberapa tahun ke depan bisa menimbulkan masalah.

Beberapa hasil penelitian pun mengungkapkan bahwa secara statistik tidak ada korelasi positif antara prestasi tahun lalu dan prestasi masa depan. Jadi, pelaku bisnis harus hati-hati dalam melihat ke belakang. Keprihatinan ini juga disampaikan oleh Paul Ormerod dalam bukunya Butterfly Economics. Dalam buku best seller ini, Paul Ormerod memperingatkan para pelaku bisnis untuk tidak gegabah membuat estimasi beberapa tahun ke depan (jangka pendek) yang didasarkan pada pengalaman bisnis tahun sebelumnya. Menurut Ormerod, fluktuasi dalam jangka pendek sangat besar dan sulit bahkan hampir tidak mungkin diramalkan dengan tepat.
Ormerod mengusulkan agar para pengambil keputusan lebih baik melihat trend dalam kurun waktu jangka panjang ke belakang (20, 30, bahkan 50 tahun ke belakang), dan memetakan target-target ke depan, juga untuk jangka panjang.

BAGAIMANA AGAR TIDAK GAGAL?
Memahami kegagalan-kegagalan yang tersembunyi di balik strategi-strategi positif yang banyak diambil oleh para pelaku bisnis memang bukan merupakan jaminan sukses dalam berbisnis. Namun, pemahaman terhadap kesalahan dan kegagalan ini dan cara-cara menghindari agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dapat membantu pelaku bisnis agar tidak jatuh pada ”dosa” yang sama. Bagaimana caranya?

Rasional dan Inovatif. Mengharmonisasikan cara berpikir rasional dan inovatif, menyeimbangkan sikap positif dengan pesimistis, memilih untuk merugi jika memang itu merupakan keputusan terbaik, dan menggoyang kemapanan untuk bangkit dari keterpurukan, bahkan untuk tampil sebagai pemenang di arena persaingan bisnis.
Menjadi perusahaan global yang sesungguhnya yang dihargai dan dihormati oleh seluruh orang di seluruh dunia juga merupakan visi global Toyota untuk 2010. Maka untuk memenangkan rasa percaya

Kemapanan dan Perubahan. Kemampanan memang terasa nyaman. Namun, dengan sejalannya perubahan yang berputar cepat di dunia bisnis, agar tidak tertinggal, perusahaan yang telah meraih kemapanan perlu juga memikirkan atau membuat rencana untuk secara periodik keluar dari kenyamanan untuk meraih perbaikan dan perubahan ke arah yang positif (lebih baik dari kondisi saat ini). Perubahan bisa saja berupa perbaikan dalam proses, kualitas produk, dan kualitas orang-orang yang menjalankan usaha.

Jangka pendek vs jangka panjang. Perencana tidak bisa dibuat hanya mengandalkan pengalaman tahun lalu, atau beberapa tahun sebelumnya. Untuk menghindari kegagalan dalam realisasi sebuah rencana, pelaku bisnis perlu lebih melihat trend ke belakang dalam waktu yang lebih panjang. Perencanaan strategis juga perlu disusun dengan mempertimbangkan keuntungan dan kerugian dalam jangka waktu yang lebih panjang.

IQ, EQ, SQ. Kecerdasan bisa ditiru, rasionalitas bisa direkayasa dalam perangkat komputer atau robot. Beberapa jenis binatang pun memiliki emosi. Tetapi yang tidak dimiliki makhluk lain adalah kemampuan spiritual (Spiritual Intelligence), yang dicirikan dengan kemampuan beretika, integritas, kemampuan memiliki visi dan nilai-nilai pribadi yang positif yang menggerakkan pikiran dan tindakan. Jadi, untuk sukses yang berkelanjutan, pelaku bisnis idealnya bisa mengharmonisasikan ketiga kemampuan ini.

Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda juga pernah melakukan kesalahan strategi dan mengalami kegagalah dalam bisnis? Mengapa tidak bangkit dengan mempertimbangkan beberapa usulan yang disampaikan oleh Charles Roxburgh, dan beberapa usulan lainnya yang baru saja didiskusikan? Selamat mencoba. Sukses untuk Anda.

Sumber: Rubrik Manajemen Diri Sinar Harapan 2005/02/08

Seven Habits of Highly Confident People

Seven Habits of Highly Confident People

"Percaya diri itu skill, konsep dan paradigma. Bukan hanya bisa dirasakan, akan tetapi juga bisa dipahami dan bisa dipelajari."Ikhwan Sopa -Trainer

Disarikan dari dunia nyata dan buku The Seven Habits of Highly Effective People, karya Stephen Covey.

Para pakar dalam bidang manajemen, leadership, motivasi, enterpreneurship, dan tentu saja komunikasi, telah lama terganggu oleh sebuah pertanyaan yang amat menggelitik. Pertanyaan itu adalah, "Apa jadinya jika Anda punya target, dan Anda tahu bahwa Anda tidak mungkin gagal mencapainya?"

Dapat menjawab pertanyaan itu dengan seyakin-yakinnya, tentulah sesuatu yang amat menggembirakan bagi siapa saja.

Apa yang sebenarnya menentukan jarak antara Anda dan target Anda?

Jarak itu ditentukan oleh beliefs, alias berbagai keyakinan yang Anda pegang dan melekat pada jati diri Anda. Perhatikanlah bahwa semua keyakinan itu berfokus pada diri sendiri. Dengan kata lain, jarak antara Anda dan target Anda, ditentukan oleh rasa percaya diri Anda. Makin Anda percaya diri, maka Anda makin mendekati target Anda.

Orang yang sukses, dijamin pasti percaya diri. Dan ketahuilah, untuk mencapai sukses, Anda juga memerlukan rasa percaya diri. Maka, tingkatkanlah selalu rasa percaya diri Anda, agar meningkat pula sukses Anda.

Ada banyak cara untuk mencapai tingkat yang lebih baik dalam rasa percaya diri. Dari manakah Anda harus memulainya?

Status yang lebih baik dalam rasa percaya diri, bisa diperoleh dengan mencapai rasa percaya diri yang lebih baik dalam berkomunikasi. Mengapa? Karena Anda adalah makhluk komunikasi.

1. Anda berkomunikasi secara eksternal dengan orang lain, untuk bekerja sama dan saling mendukung guna mencapai kesuksesan. Efektifitas Anda, tergantung pada bagaimana Anda mengkomunikasikan segalanya. Ingatkah Anda, bahwa sebagian besar konflik muncul karena miscommunication? Lupakah Anda, bahwa kesuksesan kerjasama berawal dari kesepahaman? Dari situlah inspirasi istilah MOU dilahirkan.

2. Anda berkomunikasi secara internal untuk melakukan pembenahan dalam beliefs sistem, self esteem, self affirmation, self aspirations, self tuning up, dan mind setup, sehingga Anda bisa mendapatkan mind setting yang tepat. Mind setting yang tepat adalah kunci stamina Anda. Mind setting adalah bekal mutlak Anda.

Jika Anda berhasil menggapainya, maka Anda akan mencapai tingkat percaya diri yang lebih baik dalam keseluruhan hidup Anda. Itu sebabnya, orang yang lebih percaya diri dalam berkomunikasi, cenderung lebih sukses dalam apapun yang ia jalani dan kerjakan.

Berikut ini adalah tujuh kebiasaan, yang menjadi karakteristik dari orang-orang yang percaya diri dalam berkomunikasi. Semua karakteristik ini, identik dengan karakteristik dari orang-orang yang besar dan sukses.

KEBIASAAN 1:
SELALU BENAR-BENAR MERASAKAN RASA PERCAYA DIRI

Sesuai istilahnya, rasa percaya diri adalah tentang perasaan Anda terhadap keseluruhan diri Anda. Anda bisa merasakan emosi Anda, pikiran Anda, perkataan Anda, perbuatan Anda dan gejala fisik pada diri Anda. Rasa percaya diri adalah sebuah fenomena yang holistik dan integral. Kondisi ini, akan dicapai sejalan dengan makin efektifnya seseorang berkomunikasi secara internal. Berkomunikasi dengan dirinya sendiri.

Jika Anda berpikir bahwa Anda telah percaya diri, maka itu belum sepenuhnya percaya diri. Sebab itu baru percaya diri dalam bentuk wawasan. Rasa percaya diri yang baru di tingkat kognitif. Bagaimanakah orang lain bisa mendukung Anda, di dalam ketidaktahuan mereka tentang integritas dan kompetensi Anda, jika Anda tidak pandai dalam mengkomunikasikan pikiran Anda?

Jika Anda telah percaya diri di dalam perkataan, tapi Anda melakukannya dengan deg-degan atau dengan tangan yang gemetaran, Anda jelas tidak akan menyakinkan. Bagaimana orang bisa meyakini Anda, sementara Anda begitu jelas terlihat tidak percaya diri? Bagaimana orang bisa menyerahkan urusannya kepada Anda, jika Anda sendiri menunjukkan keragu-raguan akan hasil akhirnya?

Jika Anda telah merasa percaya diri, akan tetapi Anda lebih banyak diam pada saat mestinya tidak diam, maka Anda akan kesulitan. Bagaimanakah orang-orang di sekitar Anda akan memahami visi dan misi Anda? Apa yang bisa mereka lakukan dalam ketidakpahaman mereka? Maka, Anda haruslah pandai dalam menyampaikannya.

Jika Anda telah percaya diri secara holistik dan integral, maka Anda memang benar-benar merasakan percaya diri itu secara menyeluruh. Anda akan terlihat percaya diri, dan orang lain akan melihat bahwa Anda percaya diri. Anda merasa percaya diri, dan orang lain akan merasakan bahwa Anda percaya diri. Efeknya, Anda akan membuat orang lain menjadi ikut percaya diri. Rasa percaya diri, adalah salah satu "penyakit" yang paling menular.

Dengan percaya diri yang terstruktur dan tersistematis, Anda akan menebar aura rasa percaya diri ke sekitar Anda.

Cobalah Anda mengeluh kepada orang-orang di sekitar Anda, dan tunjukkan bagaimana Anda tidak percaya diri menghadapi masa depan perusahaan. Lalu, lihatlah efeknya pada performa semua orang di sekitar Anda. Buruk.

KEBIASAAN 2:
SELALU MAMPU MENURUNKAN TINGKAT FEAR DAN ANXIETY SECARA DRASTIS

Bagi diri Anda sendiri, rasa percaya diri yang lebih baik, akan memudahkan perjalanan Anda yang penuh dengan kendala dan hambatan. Dengan rasa percaya diri yang lebih baik, Anda akan dengan mudah menurunkan tingkat keragu-raguan ke titik minimum.

Ibarat pelumas, rasa percaya diri akan membuat perjalanan Anda mulus, smooth dan enjoyable. Anda tenang, Anda senang dan Anda bisa menikmati perjalanan menuju sukses Anda. Anda, bisa tetap berjalan dengan tingkat kekhawatiran yang rendah. Berbagai risiko Anda, juga akan semakin rendah. Sebab, sebagian besar dari risiko yang akan Anda hadapi, tidak lebih dan tidak kurang hanyalah persoalan persepsi. Dan resep terbaik untuk salah persepsi, hanyalah rasa percaya diri.

Bagi orang lain, Anda yang penuh rasa percaya diri akan menjadi oase penyegar jiwa yang tak akan ada habisnya. Andalah contoh stamina. Andalah yang akan menjadi tempat mereka untuk mengadu. Kepada Andalah, mereka akan mencari solusi. Kepada Anda mereka akan meminta nasehat. Andalah pemimpin yang menjadi obat. Andalah teman yang menjadi penyelamat. Anda akan menjadi inspirator dan motivator.

Saat orang-orang di sekitar Anda merasa was-was, apa yang perlu mereka lakukan untuk menghilangkan itu semua, hanyalah menatap wajah Anda, mendengarkan bicara Anda, dan melihat bagaimana Anda bekerja. Mereka akan segera berbaris rapi di belakang Anda.

Andalah sang pemimpin yang punya kharisma.

Jika Anda memang pemimpin, maka salah satu tugas terpenting Anda, adalah menularkan semua keahlian dan pengalaman Anda, agar orang di sekitar Anda bisa meneruskan jejak langkah Anda. Anda hanya bisa menjalankan tugas besar itu, jika Anda telah sampai pada tingkatan, yang mampu menghadapi segala bentuk fear dan anxiety. Jika Anda feared, orang Anda akan lebih feared. Jika Anda anxious, maka orang Anda akan lebih anxious.

Dengan mencapai tingkat yang lebih baik dalam rasa percaya diri, Anda akan menjadi orang yang "almugada" bagi mereka. Ya, almugada, apa lu mau gua ada. Andalah jawaban dari setiap keragu-raguan. Andalah kamus berjalan untuk segala referensi menghadapi kekhawatiran.

Dengan mencapai tingkatan itu, Anda sudah bisa menapaki anak tangga yang berikutnya. Anak tangga yang akan membawa Anda ke puncak sukses Anda.

KEBIASAAN 3:
SELALU MAMPU MENGATUR DAN MERUBAH PARADIGMA

Jika Anda lebih percaya diri, maka Anda akan lebih mudah memperbaiki dan meluruskan berbagai paradigma di dalam diri Anda. Anda akan lebih mudah menjadi orang yang sukses. Sebab, Anda punya kekayaan paradigma.

Paradigma Anda yang mendasar adalah paradigma tentang berkomunikasi dan menjalani hidup. Jika Anda percaya diri, maka Anda akan lebih bisa menerima pelurusan dan perbaikan paradigma, yang sebenarnya selalu datang kepada Anda dengan sangat setia.

Dengan kekayaan paradigma, Anda akan lebih mudah dalam meng-encoding dan men-decoding berbagai pesan dari lingkungan bisnis, sosial, dan pribadi Anda. Ingatlah bahwa segala hal, adalah tentang memberi dan menerima. Dan ketahuilah, keduanya adalah fenomena khas dalam berkomunikasi.

Dengan fleksibilitas yang lebih baik saat menunggangi paradigma, dan Anda akan lebih reseptif, dan Anda akan open minded.

Dengan fleksibilitas semacam itu, Anda akan lebih efisien dengan umur Anda. Dengan open minded, Anda akan pandai dalam mengambil hikmah dari berbagai peristiwa dan fenomena. Anda akan bergerak dengan sangat cepat, tanpa ketinggalan memetik berbagai hikmat dan manfaat. Anda akan lebih mudah menerima segala sesuatu, apa adanya.

Anda bisa melakukannya, jika rasa percaya diri Anda telah menjadi konsep dan kerangka kerja.

(Ya! Pahamilah mulai sekarang, bahwa percaya diri adalah skill, konsep, dan paradigma. Dengan begitu, ia bisa dipelajari dan diasah. Ia punya struktur, dan ia punya bentuk yang nyata. Selama ini, Anda mungkin masih belum melihatnya, dan kemudian meraihnya sejalan dengan proses alamiah karir Anda. Menjadi supervisor, Anda mulai merasa percaya diri. Menjadi manager, percaya diri Anda naik lagi. Menjadi direktur, percaya diri Anda bertambah lagi. Tahukan Anda? Rasa percaya diri Anda bisa melesat ratusan kilometer ke depan, bahkan di saat Anda masih menjadi pegawai biasa! Dan ketahuilah, ialah yang akan menjadi lokomotif Anda. Dan tarikannya, alamaak luar biasa!)

Jika rasa percaya diri Anda telah menjadi sebuah paradigma, maka apa yang ada pada Anda, bukanlah rasa percaya diri yang semata-mata alamiah, bukan pula rasa percaya diri yang tradisional. Bukan rasa percaya diri yang hanya tumbuh dengan mendompleng bertambahnya kekayaan dan kekuasaan.

Rasa percaya diri sebagai paradigma, adalah rasa percaya diri yang telah menjadi conceptual framework bagi Anda. Rasa percaya diri yang telah jauh di depan, yang lebih dekat lagi pada kenyataan kesuksesan. Jauh, jauh lebih dekat daripada jarak antara fisik Anda dan target Anda.

Itu sebabnya, Stephen Covey di dalam Seven Habits mengatakan, "communication is the most important skill in life."

Komunikasi, adalah pintu masuk untuk menuju kekayaan akan paradigma. Lebih percaya diri berkomunikasi, punya arti bahwa Anda telah membuka pintu itu lebar-lebar. Untuk paradigma yang masuk, dan untuk paradigma yang keluar.

Dengannya, Anda juga akan menikmati kemudahan dalam menularkan berbagai paradigma, kepada orang-orang di sekitar Anda. Sebab, Anda tidak lagi berkacamata kuda. Anda telah terbuka dalam memberi dan menerima. Bukankah itu, yang menjadi kenyamanan paling berharga bagi mereka?



KEBIASAAN 4:
SELALU MAMPU MENCAPAI "I CAN DO" ATTITUDE DAN "I'M THE BEST" ATTITUDE

Dengan rasa percaya diri yang lebih baik, Anda akan selalu bisa mengatakan dua hal penting untuk sukses Anda:

a. I can do it.
b. I'm the best to do it.

Bagi diri Anda sendiri, Anda akan mampu melakukan apapun yang Anda inginkan. Hanya satu hal yang Anda pahami, yaitu bahwa batasannya hanyalah kemanusiaan Anda. Anda akan selalu bisa mengatakan "Saya bisa!", dengan akurasi yang tepat dalam mengkomunikasikannya ke dalam jiwa. Jika otak Anda penuh dengan keraguan, jiwa Anda juga akan meragukan. Akibatnya, diri Anda sendiri pun tak lagi percaya pada Anda. Inilah, yang disebut dengan "rasa tidak percaya diri". Diri yang tak percaya pada diri sendiri. Hasil akhirnya, tentu saja "saya tidak bisa" dan "saya bukan yang terbaik".

Dengan rasa percaya diri yang lebih baik, Anda bisa menjadikan dua sikap positif itu, sebagai penyakit yang paling menular. Seperti semangat yang juga sama menularnya, dua sikap ini adalah sikap mendasar yang perlu Anda tularkan kepada siapapun orang di sekitar Anda. Hanya dengan begitu, Anda benar-benar akan mencapai impian dan harapan Anda.

Anda bisa melakukannya, hanya jika Anda pandai dalam menyampaikan "how" dan "why" berkaitan dengan kedua sikap itu. Anda akan bisa, hanya jika Anda makin piawai dalam mengkomunikasikannya. Sebab banyak sekali hal, bukanlah tentang "apa" melainkan tentang "bagaimana".

KEBIASAAN 5:
SELALU MAMPU MEMAHAMI DAN MEMANAGE KENDALA DAN HAMBATAN

Dengan rasa percaya diri yang lebih baik, untuk setiap kendala dan hambatan yang muncul di hadapan Anda, Anda akan dapat memahami dan memanagenya dengan lebih baik. Anda tidak larut pada kekhawatiran, Anda juga tidak akan surut dalam perjalanan, dan Anda tidak akan tenggelam dalam kesulitan.

Keberadaan semua kendala, hambatan dan kesulitan, akan menjadi bagian hidup yang dapat Anda terima dengan lapang dada. Dengan kelapangan itu, pikiran Anda lebih jernih. Maka Anda, akan lebih kreatif.

Anda akan bisa menstrukturkan berbagai hal yang menjadi kendala, hambatan dan kesulitan. Anda akan memahaminya dengan pemahaman yang berorientasi pada kesuksesan. Anda tidak akan mencampuradukkan berbagai isu. Anda tidak akan menumbuhkan berbagai kontradiksi. Anda sistematis, dan Anda terstruktur. Anda pandai memilah, dan Anda pandai memilih.

Anda akhirnya, akan menemukan jalan.

KEBIASAAN 6:
SELALU MANDIRI DAN SELF SUSTAIN DALAM MEMELIHARA SISTEM NILAI

Dengan kekayaan dalam wawasan dan cara pandang, dengan fleksibilitas yang tinggi dalam memegang paradigma, yang lahir dari rasa percaya diri yang lebih baik, Anda akan menjadi orang yang lebih mampu dalam menjaga orientasi dan sasaran. Anda menjadi manusia turn around.

Anda akan punya banyak cara untuk tetap fokus pada tujuan. Anda tidak akan melenceng dari rel. Anda akan awas terhadap berbagai penyimpangan. Anda akan selalu aware terhadap potensi threats dan weaknesses. Anda tahu bagaimana menghindari atau menghadapinya. Anda paham apa yang menjadi strengths, dan Anda pandai dalam melihat opportunities. Anda paham, bagaimana memanfaatkannya.

Anda, akan menjadi orang yang mandiri. Why? Sebab falsafah SWOT Analysis, adalah tentang berbagai fenomena yang berorientasi pada diri sendiri. Saat Anda berbicara tentang SWOT, percayalah bahwa Anda sebenarnya sedang berbicara tentang PD.

KEBIASAAN 7:
SELALU MEMILIKI DUKUNGAN MORAL YANG LEBIH BAIK

Jika Anda terbiasa mendapatkan dukungan moral dari orang-orang di sekitar Anda, maka dengan rasa percaya diri yang lebih baik, Anda akan mendapatkan dukungan moral dalam bentuk yang paling baik. Yaitu, dukungan moral dari dalam diri sendiri.

Apa lagi, yang bisa melebihi dukungan moral semacam itu?

KESIMPULAN

Ada banyak gambaran fakta, yang menunjukkan betapa dekatnya Anda dengan target Anda, jika Anda bisa meningkatkan rasa percaya diri Anda ke tingkatan yang lebih baik. Dari rasa percaya diri yang tradisional, alamiah atau bahkan primitif, atau sambil lalu, menjadi rasa percaya diri yang integral dan holistik. Menjadi rasa percaya diri yang telah menjadi bagian dari keseluruhan diri Anda. Menjadi rasa percaya diri yang telah menjadi conceptual framework bagi Anda. Menjadi rasa percaya diri yang telah menjadi paradigma. Pintunya, adalah percaya diri dalam berkomunikasi.

Sukses Dimulai Dari Hati Dan Pikiran

Sukses Dimulai Dari Hati Dan Pikiran

Oleh : Eko Jalu Santoso (Penulis buku Life Revolution)

Seorang kawan lama, tiba-tiba datang menemui saya menceritakan kesulitan
hidup yang dialaminya. Ia sudah melakukan banyak usaha, namun selalu mengalami kegagalan. Bahkan kini satu-satunya usaha yang sedang
dijalankannya, mengalami masalah berat dengan menyisakan beban hutang bank yang belum terselesaikan. Dia merasa sudah berjuang keras dalam hidup ini, tetapi belum berhasil meraih kesuksesan. Ia merasa sangat lelah dan motivasi hidupnya seakan hampir padam, maka dia menemui beberapa teman dekatnya untuk mendapatkan masukan dan dukungan.

Berbicara dengannya saya menangkap kondisi mentalnya sangat tertekan.
Pikirannya dipenuhi berbagai ketidakpuasan terhadap faktor-faktor luar
dirinya. Ketidakpuasan dengan orang-orang disekitarnya, kondisi perekonomian saat ini, kebijakan pemerintah, dll. Dia menganggap berbagai kondisi dan faktor luar dirinya itulah yang menjadi biang keladi kegagalan demi kegagalan dalam hidupnya. Ia telah menjadi pribadi yang sering menyalahkan orang lain dan berbagai faktor luar dirinya. Kemudian yang seringkali muncul dari ucapannya adalah, "seandainya saja saya...".

Psikolog terkenal William James mengatakan, "Penelitian terbesar dari
generasi saya adalah bahwa manusia dapat mengubah hidupnya dengan mengubah sikapnya." Intinya sikap adalah hal kecil yang dimulai dari hati, yang dapat membuat perubahan besar dalam kehidupan seseorang.

Sesuatu yang terjadi dalam hidup kita sebagian besar dipengaruhi apa yang
dominan menguasai hati dan pikiran kita. Ketika hati dan pikiran didominasi
sesuatu keinginan, kita akan semakin fokus pada hal tersebut. Hal ini
melahirkan energi dan motivasi yang kuat mengarahkan kita menjadi apa yang kita pikirkan. Menurut psikoanalisanya Sigmund Freud, dorongan atau energi dari arah dalam diri ini tercipta karena adanya "unconcius mind" atau
pikiran bawah sadar. Kekuatan pikiran bawah sadar inilah yang mendorong
"inner power" untuk mewujudkan apa yang kita pikirkan.

Banyak orang kurang menyadari kemampuannya memahami bagaimana proses berpikir dan mengendalikan hati dan pikirannya. Akibatnya mereka menjadi budak atau hamba dari hati dan pikirannya. Bukannya memimpin hati dan pikirannya, malahan seumur hidupnya dikendalikan oleh hati dan pikirannya sendiri. Maka kalau ingin menjadi pemenang, mulailah mengubah keyakinan keberhasilan, kesuksesan, disebabkan faktor dari dalam diri kita. Yang menciptakan itu semua adalah hati dan pikiran kita. Berbagai faktor luar lainnya tidaklah mencerminkan diri pribadi kita. Hati dan pikiran yang ada dalam diri itulah yang mengidentifikasikan diri kita. Itulah mengapa
menyalahkan faktor luar diri adalah sikap kurang bijaksana.

Mengendalikan hati dan pikiran kita sendiri, artinya kita dapat mengarahkan
hati dan pikiran pada hal-hal positif dan indah tentang kesuksesan, sehingga
itulah yang akan kita dapatkan. Semakin kuat keyakinan sukses mendominasi
pikiran, akan dapat mengubah sikap kita. Sikap yang berubah dapat mengubah perilaku hidup kita. Perilaku hidup berubah, akan mendorong perubahan kinerja kita. Kinerja yang berubah pada akhirnya dapat merubah hidup kita benar-benar menjadi seorang pemenang. Intinya, semakin keras keyakinan sukses, semakin keras usaha kita mewujudkannya dan semakin sulit untuk menyerah. Kedisiplinan inilah yang mendorong keberhasilan seseorang menjadi seorang pemenang.
Salam Motivasi Sukses Luar Biasa !

Selasa, 25 Desember 2007

10 Langkah Menggali dan Mewujudkan Impian


10 Langkah Menggali Dan Mewujudkan Impian Terdalam

KapanLagi.com - Mungkin sebagian besar dari kita sudah lupa apa yang kita impian pada saat masih anak-anak. Kenyataan membuat kita semua menyerah untuk menggapai mimpi, yang dulu benar-benar kita harapkan jadi nyata. Sebenarnya, tidaklah mustahil untuk terus bermimpi dan menjadikannya nyata. Berikut kami berikan 10 panduan untuk menemukan kembali hasrat terdalam Anda dan mengusahakannya jadi kenyataan.

1. Melatih Peduli Diri Yang Ekstrim

Yang pertama dan langkah penting untuk menemukan impian terdalam dalam hidup Anda, adalah perhatian yang luar biasa bagus pada diri sendiri! Saat Anda mati rasa dan satu-satunya cara yang membuat Anda senang adalah meratapi diri, hasrat Anda akan turut tenggelam, bahkan tanpa Anda menyadarainya. Jadi mulailah meperhatikan diri sendiri sebaik-baiknya. Apa aktivitas pemeliharaan diri sehari-hari yang dapat Anda lakukan? Nikmatilah itu.

2. Dengarkan Isyarat Tubuh

Apa Anda mengetahui saat tubuh Anda berkata ‘Tidak’? Sebagian besar dari kita melakukan pekerjaan dan tak bisa mendapat kesenangan lantaran tubuh kita berkata ‘Tidak’. Kerap kali kita merasa mual, sakit kepala, sakit perut, otot leher yang tegang. Segala ketegangan dan rasa sakit! Sulit bagi tubuh kita untuk berpura-pura. Itulah sebabnya deteksi kebohongan itu sangat nyata. Jadi jika Anda ingin mempercayai hasrat Anda dengarkan apa kata tubuh Anda. Dengarkan saat itu berkata ‘Ya’. Lihat energi berlebih (rasa takut juga termasuk), kesenangan dan kegembiraan.

3. Jelajahi Hasrat Anda

Hasrat adalah sebuah perasaan, jadi perhatikanlah. Subyek , aktivitas, majalah atau topik apa yang paling Anda minati? Bersenang-senanglah dengan itu. Buat daftar tentang apa yang benar-benar mearik perhatian Anda dan lihat temanya. Sekarang mulai jelajahi hasarat terkuat Anda.

4. Biarkan Diri Anda Bermimpi

Saat kita beranjak dewasa, seringkali kita berhenti bermimpi dan memilih untuk lebih realistis. Masalahnya kita jadi kehilangan jalur dari apa yang benar-benar kita minati. Jadi, kini mulailah membangkitkan kembali mimpi-mimpi liar Anda dan lakukan dengan sebebas mungkin. Lihat kembali setiap wilayah dalam kehidupan Anda dan tulisakan gagasan yang datang dari visi-visi dari wilayah yang benar-benar Anda minati.

5. Lihat Impian Yang Menghantui Anda

Apakah Anda pernah memiliki sebuah impian yang terus menghantui Anda? Apakah Anda pernah mengatakan sesuatu seperti, ‘Aku akan senang sekali jika bisa memulai bisnisku sendiri.’ Atau ‘Suatu hari aku akan mengubah hobi ini menjadi karir.’ Beri perhatian lebih dalam pada impian-impian ‘yang melekat’ ini. Kerap kali kita menemukan pemenuhan impian hanya dengan cara sederhana, hanya perlu melihat kembali melihat ke belakang, dan menemukan impian apa yang terus menerus mengusik hati kecil Anda.

6. Perluas Visi Anda

Sebagian besar dari kita memiliki visi kecil yang tersimpan untuk kehidupan kita. Kita merasa takut untuk meraih sesuatu yang lebih besar. Apakah itu cukup memiliki nilai? Dapatkah kita melakukannya? Pasti! Ini saatnya berkembang dan memperluas visi itu! Temukan hadiah apa yang dapat Anda berikan untuk orang lain. Putuskan apa yang benar-benar penting untuk disempurnakan. Desain kehidupan hasrat Anda dan buat langkah untuk mewujudkannya. Sebuah visi akan menjadi nyata hanya jika kita mengambil tindakan untuk mewujudkannya!

7. Temukan Sisi Jenius Anda

Kita semua diberkati dengan kekuatan dan bakat. Ini merupakan hadiah luar biasa untuk sepanjang hidup kita. Kita seringkali melewatkannya hanya karena itu begitu mudah untuk kita lakukan. Saat kita sudah biasa dan maka itu berarti sedang menjalankan ‘level jenius’ yang kita miliki. Atasi kelemahan dan Anda akan jadi kompeten. Tapi lebih penting lagi, kembangkan berkat sisi unik Anda dan Anda membuat Anda jadi jenius.

8.Bersihkan Kepercayaan Yang Tersumbat

Seringkali kita berhenti menciptakan hasrat hidup kita dengan ‘menyumbat keyakinan’. Dan sejatinya, itu juga telah menyumbat kehidupan impian kita. Keyakinan yang kita miliki datang dari pengalaman di masa lalu, orang tua kita, guru, teman-teman yang mangatakan kalau kita seharusnya berbuat sesuatu. Ini saatnya untuk melihat kembali semua itu dan harga yang telah kita bayar untuk meyakini hal itu. Hapus semua yang mengahambat keyakinan! Dan mulai meyakininya untuk memberi nafas kehidupan pada impian Anda.

9. Buat Rencana

Semua impian di dunia tak akan mengubah kehidupan tanpa adanya usaha. Ketika Anda memiliki sebuah gagasan tentang pekerjaan apa yang benar-benar Anda harapkan, mulailah mengambil langkah pertama. Buat sebuah rencana yang akan membantu Anda menjelajahi gagasan itu. Sungguh menakjubkan mengetahui seberapa banyak pintu yang akan terbuka saat Anda mulai membuat rencana dan bertindak!

10. Rayakan Kesuksesan Anda

Perayaan merupakan hal yang paling penting! Mulai dengan perayaan di setiap langkah kecil dalam mewujudkan impian Anda. Kenapa? Pertama, karena ini menyenangkan! Kedua, merayakan setiap kesuksesan kecil membantu Anda untuk tetap fokus pada kesuksesan dan mempertahankan motivasi Anda untuk terus bergerak maju.

Nah, apakah impian masa kecil Anda masih berharga untuk diwujudkan? Temukanlah jawabannya!! (artb/erl)